Jual Postinor Jakarta - Pernahkah kamu
menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. banyak orang yang tidak
menyadari bahwa jenis kontrasepsi ada banyak jumlahnya di Indonesia. salah satu
jenis kontrasepsi yang paling sering digunakan adalah kontrasepsi dengan sistem
kalender. Apakah itu sistem kalender? sistem kalender membantu pasangan yang
ingin mencegah kehamilan dengan cara memahami masa subur dan masa tidak subur
dari wanita.
Sistem kalender masih sangat banyak digunakan oleh pasangan
pasangan muda di Indonesia dan masih sangat dianjurkan bagi negara sebagai
metode kontrasepsi alami yang aman.
Bagaimanakah cara kerja kontrasepsi dengan menggunakan sistem
kalender?
Kontrasepsi sistem kalender menggunakan pola menstruasi atau
datang bulan pada seorang wanita. Dalam pola menstruasi kita mengenal istilah
masa menstruasi, masa sebelum ovulasi, ovulasi dan masa post ovulasi.
pada dasarnya dalam satu siklus pola menstruasi wanita tidak berarti jika
wanita sudah lepas dari menstruasi maka ia akan mengalami masa subur terus
menerus.
Anda bisa melihat pada gambar, jika pola siklus menstruasi
dalam satu siklusnya itu melibatkan massa 28 hari dan 7 hari diantaranya
merupakan masa menstruasi maka 21 hari lainnya merupakan masa dimana pembuahan
dapat terjadi.
Kontrasepsi sistem kalender : Masa Menstruasi
Masa menstruasi dapat terlihat secara kasat mata karena pada masa
ini tubuh wanita mengeluarkan darah. Masyarakat mengenal bahwa darah yang
keluar itu merupakan darah kotor. padahal darah itu sendiri merupakan sel telur
yang yang telah matang dan luruh, sehingga hasil peluruhannya itu harus
dikeluarkan oleh tubuh.
Pada masa ini merupakan masa dimana tidak mungkin terjadinya
pembuahan. Hal ini dikarenakan tidak adanya sel telur di dalam rahim
wanita. namun tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual dalam
masa menstruasi ini, alasannya kenapa akan kami ulas pada lain waktu.
Hal yang terjadi pada tubuh adalah adanya pengeluaran darah
sebanyak 10 sampai 80 ML yang diakibatkan oleh adanya peluruhan rahim.
peluruhan rahim ini diakibatkan oleh adanya penurunan kadar progesteron secara
drastis. padahal hormon progesteron merupakan hormon yang digunakan untuk
mempertahankan endometrium. Fase ini dapat berlangsung selama 3
hingga 7 hari.
Kontrasepsi sistem kalender : Masa Sebelum Ovulasi
Pada masa ini tubuh wanita sudah mulai memproduksi sel telur namun
sel telur yang dihasilkan masih belum dapat dibuahi atau belum matang. proses
pematangan biasanya membutuhkan waktu 5 hingga 8 hari hingga siap
dibuahi. Pada masa ini masih ada potensi untuk terjadinya pembuahan namun
kecil. sehingga di dalam kontrasepsi
sistem kalender masa-masa ini bisa digunakan untuk pasangan yang ingin mencegah
kehamilan dengan cara alami yaitu dengan memahami sistem kalender.
Pada masa ini dinding endometrium masih sangat tipis dan masih
melalui proses penebalan.Pada masa ini endometrium dapat meningkat ketebalannya
6 hingga 8 kali lipat. tujuannya adalah ah untuk tempat pembuahan atau konsepsi
bagi sel telur dan sel sperma. masa ini disebut juga sebagai fase
proliferasi.
Kontrasepsi Sistem Kalender : Fase Ovulasi
Pada fase ini terjadi peningkatan kadar estrogen yang memicu
lepasnya hormon luteinizing dari kelenjar pituitari. munculnya hormon ini
memicu terjadinya proses ovulasi. fase ovulasi biasanya terjadi di pertengahan
siklus menstruasi yaitu 2 minggu sebelum mulai menstruasi.
Ovulasi merupakan proses ketika ovarium melepaskan sebuah sel
telur yang telah matang. dari pelepasan ini sel telur akan bergerak menuju Tuba
Fallopi setelah itu menuju ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. masa hidup sel
telur biasanya hanya sekitar 24 jam untuk sampai bertemu sperma. sehingga dari
sini kita bisa memahami bahwa masa subur seorang wanita yang paling subur itu
sangat singkat.
Apakah yang menandakan bahwa wanita tersebut sedang memasuki masa
suburnya?
Penggunaan sistem kalender sebagai kontrasepsi untuk
menentukan masa subur wanita juga dapat dibantu dengan penampakan fisik. Pada
masa ovulasi wanita biasanya mengalami keputihan kental dan lengket berwarna
bening seperti yang kita sering lihat pada putih telur. ciri-ciri lain
yang biasanya muncul adalah adanya peningkatan suhu basal tubuh. suhu basal
merupakan suhu terendah tubuh dimana kisaran suhu normal tubuh berada pada
kisaran 35, lima sampai 36c.
Kontrasepsi Sistem Kalender : Fase Luteal
Setelah folikel melepaskan telurnya maka ia akan berubah bentuk
menjadi sebuah korpus luteum. dimana pada korpus luteum ia akan melepaskan
hormon progesteron dan estrogen. pada fase ini terjadi peningkatan hormon
besar-besaran dimana peningkatan hormon di fase ke-4 menstruasi ini berfungsi
untuk menjaga ketebalan dari lapisan rahim. harapannya dengan penebalan dinding
ini dinding rahim menjadi kuat untuk ditanamkan telur yang telah dibuahi.
jika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma dalam artian
wanita tersebut positif hamil tubuh akan menghasilkan Human Chorionic
Gonadotropin (HCG).Hormon HCG membantu menjaga korpus luteum agar tetap tebal.
Namun jika anda tidak hamil korpus luteum akan menyusut dan
diserap oleh lapisan rahim. Diiringi dengan peningkatan kadar estrogen dan
progesteron lama-kelamaan lapisan pada dinding rahim akan terlepas dan
luruh.
Nah pada fase ini seorang wanita akan merasakan yang dinamakan
sindrom pramenstruasi atau PMS. Seperti apakah gejala yang muncul saat PMS?
- Perut kembung
- Terjadi
pergolakan suasana hati yang tidak menentu
- Nyeri kepala
- Payudara terasa
membengkak dan sakit
- Dorongan ingin
terus makan
- Sulit tidur
Fase luteal atau yang biasa disebut merupakan fase menuju masa
menstruasi biasanya berlangsung dari 11 hingga 17 hari.
Kapankah waktu terbaik untuk menggunakan sistem kalender? sistem
kalender terbaik digunakan jika anda tidak ingin menggunakan kontrasepsi oral
maupun kontrasepsi suntikan seperti pada umumnya. sistem kontrasepsi ini pun
sangat mudah diterapkan.
Kalender siklus menstruasi yang dapat Anda lihat di atas merupakan
salah satu contoh saja. setiap orang memiliki siklus menstruasi yang
berbeda-beda Sehingga dalam sistem kalender diperlukan ketelitian dan juga ga
kerutinan dalam mencatat siklus menstruasi anda sendiri.
Jika anda sudah memahami pola menstruasi dan diterapkan dengan
teori yang ada maka menjadi hal yang mudah dalam menentukan masa subur dan
tidak subur anda sendiri.